Text
Amir Sjarifoeddin: Nasionalis yang Tersisih
Amir Sjarifoeddin menjadi korband dari Revolusi Indonesia yang turut ia gagas. Perjuangannya tidak dihargai dengan pantas dan sejarah resmi negara melupakan perannya dalam memerdekakan bangsa. Pun, perjuangannya kandas sebelum terwujud. Ia dieksekusi mati oleh regu tembak di Ngalihan bersama sekian orang tanpa nama yang ikut serta dalam peristiwa Madiun 1948. Tidak seperti rekan-rekan seperjuangannya –Hatta, Soekarno, dan Sjahrir yang menerima bintang jasa, –sosok Amir tenggelam. Banyak dari buku-buku yang memaparkan peranan Amir dalam perjuangan kemerdekaan dimusnahkan dan dilarang beredar. Dengan demikian, buku pertama dengan bentuk biografi yang diterbitkan oleh POLGOV ini menjadi sebuah upaya penanding, demi mengangkat kembali impian dan semangat nasionalisme Amir. Semangatnya menyeluruh untuk segala bidang, diantaranya dalam bidang bahasa, etnis, peran negara melawan nekolim, usaha mengerahkan kekuatan massa, pertahanan nasional, dan diplomasi internasional, urgensi peran buruh dan petani dalam revolusi, serta perannya yang besar dalam menghegemoni pembentukan partai dan gerakan-gerakan. Buku ini juga secara terperinci menuturkan riwayat hidup, relasi keluarga, dan karier politik serta gerakan perjuangan yang digagasnya. Semua hal itu, termasuk pronsip dan ideologinya, mengantarkan Amir pada pemikiran yang matang untuk konsepsi nasionalisme Indonesia.
9282 | SR 92 PUR a C.1 | My Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain