Setiap orang adalah guru. Pun tidak menjadi guru bagi orang lain, seseorang tetaplah harus menjadi guru bagi diri sendiri. Guru itu mengajari muridnya, membimbing dari kegelapan menuju terang. Guru itu mendidik muridnya mengokohkan jiwa dan prinsip. Jejak sang guru menuturkan kisah Agus Sartono seorang anak petani sekaligus anak guru dalam melawan keterbatasan dan ketidak mungkinan dengan pesan dan semangat dari Mbah Kakung "ngunduh wohing pakarti" - menuai apa yang ditanam. Agus mengarungi mimpi hingga dapat menjadi seorang diplomat deputi dan guru besar atau profesor. Ada makna yang terserat di setiap langkahnya. Ada hikmah yang membekas di setiap jejaknya. Kehidupan adalah sekolah raksasa dan ujian adalah yang meninggikan derajat manusia.